Tuesday, October 17, 2006

GEDE PRAMA : Unblocking The Potential Power

Setiap orang, kalau boleh jujur, lahir lengkap dengan potensi keberhasilannya! Sayangnya, ibarat orang mau berjalan dan berlari, banyak orang yang menggembok dirinya dengan banyak sekali gembok-gembok kemajuan. Dan berbeda dengan gembok sebenarnya. Gembok-gembok kemajuan dipasang oleh yang bersangkutan, dan harus dibuka oleh orang yang memasangnya. Kehadiran orang lain hanya menghadirkan informasi dan pembanding saja.

Ada sejumlah gembok berbahaya dan sadis yang tanpa sadar dipasang oleh banyak orang dalam diri dan kehidupannya. Untuk kemudian, menghambat setiap kemajuan. Gembok yang paling berbahaya bernama gembok “tidak mungkin”. Setiap upaya dan usaha kemajuan, selalu dan senantiasa dihadang oleh rantai besar atau pagar tinggi dengan judul “tidak mungkin”. Padahal, tanpa gembok dan pagar terakhir, potensi manusia mirip dengan mesin turbo yang siap terbang dengan kecepatan tinggi.

Gembok sadis lainnya bernama “tidak bisa, terlalu tua, terlalu muda, pendidikan tidak cukup, masa krisis, tidak yakin” dan belenggu-belenggu sejenisnya. Fundamental dalam gembok-gembok ini, ia bersifat memasung dan membelenggu, dipasang oleh yang bersangkutan, dan harus dibuka oleh orang yang sama. Disamping itu, ia dipasang secara perlahan, lama dan meyakinkan melalui proses waktu yang panjang. Datangnya melalui jendela-jendela pengalaman, pendidikan sekolah dan orang tua, atau keyakinan-keyakinan yang kita endapkan.

Mirip dengan benih yang tumbuh di lahan subur, gembok dan belenggu-belenggu ini menjadi tumbuh semakin subur dan semakin besar, terutama melalui kesukaan kita untuk memuaskan dan menurutinya selalu. Ketika gembok ini datang dan memasung, banyak orang yang secara tidak sengaja menyapa dan memuaskannya. Secara lebih khusus, melalui kesukaan kita untuk senantiasa mengikuti seluruh petunjuk-petunjuknya. Sebagai hasilnya, jadilah kehidupan banyak orang sejenis kehidupan yang penuh dengan gembok dan tembok yang memasung dan membatasi.

Untuk alasan terakhir, kita memerlukan usaha sengaja untuk keluar dari gembok-gembok ini. Dan ada banyak cara untuk keluar dri belenggu terakhir. Pertama, ada rumus 3 C (coba, coba, dan coba). Jangan pernah lupa, kesempurnaan akan menjadi milik siapa saja yang rajin mencoba.

Di bidang apapun, di dalam usaha apapun, kemampuan mencoba adalah kemampuan yang amat menentukan. Beda antara orang beruntung dengan yang kurang beruntung, hanyalah dalam jumlah dan frekuensi kita dalam mencoba. Di samping itu, senantiasa ada kesenjangan antara ambisi dan kemampuan. Namun, seberapa lebar pun kesenjangan antara ambisi dan kemampuan, ia selalu bisa dijembatani oleh ‘usaha’. Inilah kemampuan yang dimiliki setiap manusia yang bisa membawa kita pada tangga-tangga kehidupan yang lebih tinggi. Di manapun Anda bekerja, di bidang apapun tangga-tangga keberhasilan sedang diraih, usaha adalah mesin turbo yang bisa membawa manusia pada tataran kehidupan yang lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi.*****



(Summarized by M. Adithia - INCO Soroako)

No comments: