Tuesday, October 17, 2006

GEDE PRAMA : Menunggu dan Kecewa

ADA perbedaan mencolok antara kumpulan manusia menunggu di sini dibandingkan di negara-negara seperti Jepang, Inggris dan Prancis. Disini orang menunggu sebagian besar de-ngan mata agak kosong, tanpa kegiatan apa-apa kecuali duduk atau mondar-mandir. Sedangkan di Inggris sebagai contoh, apa lagi di Jepang, orang menunggu sebagian sambil membaca.Ada semacam ketekunan mengagumkan. Sehingga ketika yang ditunggu datang(entah itu kereta atau pesawat), waktu seperti sangat bersahabat. Ia berlalu lengkap dengan rangkaian makna yang memang dicari. Hanya saja di manapun negaranya, siapapun orangnya, berapapun umurnya, setinggi apapun status sosialnya, sebagian lebih manusia- manusia di abad ini memiliki pekerjaan panjang melelahkan yang tidak mengenal henti dalam hidup: menunggu!Ada yang menunggu jatuhnya sebuah rezim.Ada yang menunggu giliran naik ke tampuk kekuasaan.Ada yang menunggu bersihnya negeri dari korupsi.Ada yang menunggu anak-anak selesai sekolah dan kemudian bekerja.Ada yang menunggu ujian akhir agar cepat dapat ijazah.Ada yang menunggu jam makan agar segera mulut terpuaskan.Ada yang menunggu agar cepat-cepat sampai di rumah.Ada yang menunggu punya rumah besar dan megah.Ada yang menunggu punya mobil mewah.Pokoknya menunggu, menunggu dan hanya menunggu.Sehingga dalam totalitas, dari seratus persen waktu hidup manusia mungkin lebih dari 90 persen isinya menunggu.Bagi orang-orang tertentu, menunggu bahkan dibawa sampai ke alam mimpi. Bayangkan, kerap mereka bermimpi menunggu, atau bermimpi sudah sampai.Berbeda dengan menunggu kereta atau pesawat misalnya, kecewa datang dalamfrekuensi yang lebih jarang.Bila yang ditunggu sepuluh jadwal kereta, mungkin kurang dari setengahnya saja yang berujung kecewa.Namun mereka yang hanya mengenal menunggu dalam hidup, hampir selalu berujung kecewa.Lihat saja kumpulan manusia yang disebut rakyat. Ketika sebuah rezim dianggap tidak adil, ia menunggu datang rezim berikutnya.Tatkala rezim berikutnya datang ia membawa bendera kekecewaan. Mereka yang rindu kursi kekuasaan juga serupa. Ada saat giliran itu datang, dan ketika datang yang tersisa hanya rasa serakah yang hambar.Demikian juga dengan orang tua yang menunggu anak-anaknya. Ketika selesai wisuda dan bekerja, anak2 sibuk dengan kehidupannya sendiri.Orang tuanya menganggap mereka lupa, dan ujung-ujungnya juga kecewa. Mereka yang menunggu rumah megah dan mobil mewah juga serupa.Empuknya suspensi mobil baru hanya terasa sebulan. Segarnya udara rumah megah paling lama terasa tiga bulan. Berikutnya, diganti dengan rangkaian hal yang serba biasa dan hambar.Seorang sahabat di dunia kejernihan pernah bertutur: as soon as the desired objects are obtained, the happiness ends and new desires arise.Begitu sesuatu yang diinginkan diperoleh, kebahagiaannya berakhir dan keinginan baru muncul. Dengan kata lain, setiap garis finish pencaharian menjadi garis start baru untuk pelarian berikutnya yang lebih berat.Bisa dimaklumi kalau kemudian kehidupan berwajah berat, keras, lelah, stress dan sejenisnya.Berefleksi di atas cermin-cermin kehidupan seperti inilah, maka sejumlah pejalan kaki di jalan-jalan kejernihan dengan penuh keberanian menghentikan kegiatan menunggu. Untuk kemudian berkonsentrasi pada masa kini.Mungkin layak diendapkan, kalau salah satu diantara pejalan kaki ini pernah berucap: 'satu-satunya hidup yang rill dan hidup adalah hari ini. Masa lalu sudah mati, masa depan belum datang'.Memang ada benarnya sahabat yang menyebut kalau masa depan disiapkan sejakhari ini. Cuma, bila begitu sampai kebahagiaannya hilang digantikan oleh keinginan yang baru, kesia-siaan hanya bisa dihindari kalau berkonsentrasi di hari ini.Seorang penulis di jalan-jalan kejernihan bernama Eckhart Tolle dalam The Power of NOW, bahkan berani berspekulasi : "authentic human power is found by surrendering to the Now".Tidak saja kegiatan menunggu yang berhenti, tidak saja kecewa yang berkurang, bahkan kekuatan otentik manusia bisa ditemukan ketika manusia ikhlas total pada masa kini.Di bagian lain Tolle menulis : it is here we find our joy, are able to embrace our true self. It is here we discover that we are already complete and perfect.Di sini di hari ini, kita bisa berpelukan dengan diri kita yang sebenarnya. Di tempat yang sama juga kita bisa merasakan betapa kita sudah lengkap dan sempurna.Siapapun manusianya, ketika sudah berani melangkah yakin ke hari ini, berpelukan dengannya, apa lagi menemukan kesempurnaan di sana, itulah tanda-tanda kalau kita mulai keluar dari lingkaran menunggu dan kecewa.Di sebuah kesempatan, ada seorang pengemis yang duduk tidak pernah berpindah selama puluhan tahun. Ia mengemis di tempat itu terus.Seorang pejalan kaki memperhatikannya sambil bertanya : 'ápa yang dicari di sini terus menerus?'. Dengan tenang pengemisnya menjawab : "Tidak mencari apa-apa".Heran dengan jawaban seperti itu, orang asing tadi membuka paksa kotak pengemis tadi. Dan ternyata di tengahnya berisi emas dan berlian.Cerita ini memang hanya kiasan. Orang lain memang tidak bisa memberi apa-apa sehingga tidak perlu diminta dan ditagih.Dan di hari ini di dalam sini, sebuah tempat yang sering kita lupakan dan tinggalkan melalui kegiatan menunggu dan kecewa, di sanalah emas dan berliannya berada.Adakah sahabat yang pernah menemukan emas dan berlian di sana?Walahualam bisawab..

SEBELUM KAMU MENGELUH

Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor
karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,, Kita semua menjawab kepada Tuhan Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup!

Life is a gift
Live it...
Enjoy it...
Celebrate it...
And fulfill it.....

Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, karena anda Menyayangi dan mencintai Mereka jadilah meraka CANTIK dan TAMPANKecantikan bukan diwajah dan ketempatan bukan digagahnya seseorang, tapi cantik dan tampan muncul dari HATI, disebut jg dengan Hati Nurani

INDONESIA ADALAH SURGA




Sering kita merasa bahwa kesempatan orang lain selalu lebih besar. Rasanya kita tidak pernah merasa cukup. Dengan segala macam yang kita peroleh kita amsih saja merasa bahwa hidup orang lain selalu kelihatan lebih enak.
Ada tema dari Perancis, Dia (perempuan) mengatakan bahwa hidup di Indonesia lebih dinamis, lebih hidup. Di sana (Perancis) kalau jalan-jalan naik bus kota isinyaorang pada tua-tua... dan harus mendahulukan orang tua, rasanya sungguh banyak biaya negara untuk mengurusi pensiunan. Jadinya negara seperti negara pensiunan. Apalagi lihat bangunan di Jakarta, setiap bulan muncul gedung baru. Disana kalau bikin gedung baru bisa masuk penjara kalau belum ada ijin merobohkan bangunan kuno.
Bangunan kuno? kita pikir bangunan kuno itu eksotis, itu karena di sebelahnya ada bangunan moderen, maka jadi eksotis, namun kalau seluruh Paris atau Amsterdam atau Den Haag isinya gedung kuno, yah hanya bagus buat difoto saja. Kenyataannya, di setiap gedung jarang ada lift. Belanja di toko naik lantai 3 naik tangga.
Kita merasa hidup di Indonesia rasanya tidak ada kepastian hukum. Coba bayangkan sebulan saja kita di Singapore, kita bisa masuk penjara... kita merokok di tempat umum masuk penjara, makan permen karet masuk penjara, meludah di Bus kota, masuk penjara, iseng merusak cat mobil orang lain, langsung masuk penjara.
Kita pikir, seperti di Indonesia kita bisa kabur kalau sudah melanggar lampu merah. Di Singapore kita tidak bisa transaksi di Bank atau ke luar negeri kalau belum membayar tilang. Lalu kita pikir, kartu kredit bisa diakalin karena kita kenal Eggi Sujana, di Singapore kalau kita tidak membayar kartu kredit, jangan harap kita bisa membuka tabungan.
Di Amerika kita bisa belanja di Hypermarket kredit (Bayar bulanan), atau bisa dikembalikan dalam beberapa hari kalau tidak cocok, namun bayangkan, kita bisa masuk penjara kalau binatang peliharaan kita tidak terurus. Disini kita memperjuangkan HAM, disana yang ada Perikebinatangan. Hak-hak binatang jelas ada undang-undangnya.
Bayangkan kalau di depan rumah kita ada kucing yang kurus kering dan kita bingung mau dikasih makan, eh ternyata dilaporkan tetangga sebelah dan polisi datang, he he masuk penjara atau denda.
Kita pikir di Tokyo cewek cantik-cantik, kenyataannya di Tokyo sesorang yang sukses (Manajer) hari ini, bisa mati 2 hari lagi kalau kena PHK. Karena disana orang tidak sanggup bayar sewa rumah (mahal sekali), dan jangan harap bisa numpang rumah teman atau saudara, karena masing-masing sudah kesusahan dan ego nya tinggi, maka dia akan merasa malu kalau dibilang gagal, dan lebih baik mati kedinginan di kolong jembatan.
Kita pikir kolong jembatan di Jakarta enak banyak angin paling juga banyak nyamuk. Kolong jembatan di Tokyo temperaturnya bisa minus 2 derajat celsius. Kita pakai segala macam jaket, jas, selimut juga masih nembus.
Kita pikir orang Jakarta egois, ternyata di Tokyo yang banyak adalah toko-toko jasa pemeliharaan kecantikan binatang. Kolam renang untuk binatang peliharaan, salon anjing, salon kucing, bahkan acara TV untuk anjing. Isinya ikan-ikan di akuarium.
Kita pikir kita bisa beli kucing lucu atau minta tetangga. Di Tokyo anjing dan kucing jarang yang asli, kebanyakan robot.
Di Hong Kong banyak cewek cantik-cantik, apalagi kalau jalan cepat banget, rasanya seperti kita mengejar Bus di Cawang. Kenyataannya di Hong Kong banyak pasangan yang menunda pernikahan karena tidak mampu membeli rumah bahkan mencicil. Apartemen model rumah susun saja harganya Rp 2 Milyar cicilannya Rp 10 juta per bulan. Makanya kalau makan bersama cewek di Hong Kong pastikan bayar sendiri-sendiri.
Teman saya orang Singapore bikin perjanjian nikah, siapa yang bayar listrik, bayar susu, bayar uang sekolah, bayar pembantu, bayar masak, bayar rekreasi, bayar popok bayi, tidak semua ditanggung suami, biasanya 50-50 termasuk yang cuci baju. Cuci baju sih oke paling tinggal masukin Electrolux tapi setrika?
Di Jakarta kita bisa banyak memperoleh segala macam dibayar dengan kasih sayang.


"Not everything that counts can be counted, and not everything that can be counted counts"
- Albert Einstein-

GEDE PRAMA : Unblocking The Potential Power

Setiap orang, kalau boleh jujur, lahir lengkap dengan potensi keberhasilannya! Sayangnya, ibarat orang mau berjalan dan berlari, banyak orang yang menggembok dirinya dengan banyak sekali gembok-gembok kemajuan. Dan berbeda dengan gembok sebenarnya. Gembok-gembok kemajuan dipasang oleh yang bersangkutan, dan harus dibuka oleh orang yang memasangnya. Kehadiran orang lain hanya menghadirkan informasi dan pembanding saja.

Ada sejumlah gembok berbahaya dan sadis yang tanpa sadar dipasang oleh banyak orang dalam diri dan kehidupannya. Untuk kemudian, menghambat setiap kemajuan. Gembok yang paling berbahaya bernama gembok “tidak mungkin”. Setiap upaya dan usaha kemajuan, selalu dan senantiasa dihadang oleh rantai besar atau pagar tinggi dengan judul “tidak mungkin”. Padahal, tanpa gembok dan pagar terakhir, potensi manusia mirip dengan mesin turbo yang siap terbang dengan kecepatan tinggi.

Gembok sadis lainnya bernama “tidak bisa, terlalu tua, terlalu muda, pendidikan tidak cukup, masa krisis, tidak yakin” dan belenggu-belenggu sejenisnya. Fundamental dalam gembok-gembok ini, ia bersifat memasung dan membelenggu, dipasang oleh yang bersangkutan, dan harus dibuka oleh orang yang sama. Disamping itu, ia dipasang secara perlahan, lama dan meyakinkan melalui proses waktu yang panjang. Datangnya melalui jendela-jendela pengalaman, pendidikan sekolah dan orang tua, atau keyakinan-keyakinan yang kita endapkan.

Mirip dengan benih yang tumbuh di lahan subur, gembok dan belenggu-belenggu ini menjadi tumbuh semakin subur dan semakin besar, terutama melalui kesukaan kita untuk memuaskan dan menurutinya selalu. Ketika gembok ini datang dan memasung, banyak orang yang secara tidak sengaja menyapa dan memuaskannya. Secara lebih khusus, melalui kesukaan kita untuk senantiasa mengikuti seluruh petunjuk-petunjuknya. Sebagai hasilnya, jadilah kehidupan banyak orang sejenis kehidupan yang penuh dengan gembok dan tembok yang memasung dan membatasi.

Untuk alasan terakhir, kita memerlukan usaha sengaja untuk keluar dari gembok-gembok ini. Dan ada banyak cara untuk keluar dri belenggu terakhir. Pertama, ada rumus 3 C (coba, coba, dan coba). Jangan pernah lupa, kesempurnaan akan menjadi milik siapa saja yang rajin mencoba.

Di bidang apapun, di dalam usaha apapun, kemampuan mencoba adalah kemampuan yang amat menentukan. Beda antara orang beruntung dengan yang kurang beruntung, hanyalah dalam jumlah dan frekuensi kita dalam mencoba. Di samping itu, senantiasa ada kesenjangan antara ambisi dan kemampuan. Namun, seberapa lebar pun kesenjangan antara ambisi dan kemampuan, ia selalu bisa dijembatani oleh ‘usaha’. Inilah kemampuan yang dimiliki setiap manusia yang bisa membawa kita pada tangga-tangga kehidupan yang lebih tinggi. Di manapun Anda bekerja, di bidang apapun tangga-tangga keberhasilan sedang diraih, usaha adalah mesin turbo yang bisa membawa manusia pada tataran kehidupan yang lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi.*****



(Summarized by M. Adithia - INCO Soroako)

Wednesday, October 04, 2006

Alhamdulillah......Alhamdulillah......
Satu lagi teman kita telah melepas masa lajangnya
Semoga menjadi keluarga yang sakinah
Serta berketurunan yang shaleh
Amin yaa Rabbal 'aalamiin
(Sitti Halipa&Syafril, Soroako, 18 Agustus '06)

Tuesday, October 03, 2006


Tukang Insinyur

Coba kita perhatikan kedua gambar di samping ini. Yang jelas, ini bukan iklan shampo yang menunjukkan "before" dan "after", atau gambar yang ingin memperjelas perbedaan antara "yang terawat" dan "tidak terawat". Tapi jika kita mau menelaah lebih jau, apa yang terdeskripsi dari gambar tersebut adalah buah manis dari sebuah perjalanan edukasi yang panjang dan (pasti) melelahkan. Siapa bilang pekerjaan bagus adalah murni 100% rejeki????? Sepertinya, pemikiran seperti itu bukan lagi jamannya. Kita yang ingin memiliki kehidupan yang layak, seharusnya mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi agar bisa bersaing memperebutkan tempat yang baik.
Hisup ini mengacu pada azas piramida, di mana hal yang paling baik terletak di puncak, dan jumlahnya makin ke atas makin kecil. Seperti juga pekerjaan. di level paling bawah, di tempat yang membutuhkan kuantitas paling besar, adalah level pekerja, buruh, kacung, jongos, dan lain-lain. Makin ke atas, jumlahnya makin kecil, kedudukannya makin tinggi, dan otomatis, penghasilannya makin besar (suit....suit......).
Orang-orang yang menduduki level-level atas adalah mereka yang high education, good management, much experience, dan bright luck! Good management adalah hal yang bisa kita pelajari seiring dengan seringnya kita berinteraksi. Much experiences juga diperoleh sejalan dengan tingginya jam terbang kita atau lamanya waktu kita menekuni sebuah pekerjaan. Good luck adalah pemberian dari Yang Di Atas. Sementara High Education adalah basis awal yang benar-benar harus kita usahakan sendiri. Sekolah dan kuliah. Mulai dari level playgroup sampai sarjana. Minimal S1.
Di dunia yang bergerak sangat cepat sekarang ini, kita juga jadi berpacu dengan waktu. Kita yang menyia-nyiakan waktu, percaya saja, akan tertinggal di belakang dan menjadi orang yang biasa-biasa saja.
Dua gambar di atas adalah salah satu bukti otentik gambaran sebuah masa depan dan kemapanan, saat kita memiliki pendidikan. Bercermin dari gambar tersebut, kita seharusnya mampu berfikir, jika pendidikan, ilmu, skill, dan kompetensi yang kita miliki di gambar 1 equivalen dengan apa yang kita peroleh di gambar 2, maka bayangkan saja jika apa yang kita miliki sekarang terus menerus kita asah, kita tingkatkan, bisa jadi beberapa tahun ke depan, background gambar 2 bukan lagi suasana tambang, tapi boleh jadi sebuah kantor eksklusif dengan perangkat-perangkat kerja mutakhir.
Itulah mengapa pendidikan itu penting. Bukankah orang-orang beilmu adalah orang-orang yang derajadnya tinggi? Asal disertai dengan behviour yang baik.
So, never stop learning 'coz each of us could become PEOPLE WHO LEAD THE WORLD.


COWOK GAGAH

Sebagian kecil dari ana' Mesin '99 FT UH :)

(Awas, Pung! Jatuh Bibier, hehehee.....maap!)


Alhamdulillah.........
Akhirnya lahir juga blog ini :)